-
AKU YANG DI SINI
-
Pada ketika ini, aku duduk keseorangan menjadi saksi kepada kesetiaan sang
-
ombak yang menghempas gigi-gigi
pantai dan kepergian sang mentari senja yang
-
sudah mula memberaupan dirinya
untuk diberikan tugas yang seterusnya kepada
-
sang rambulan malam. Namun
aku tetap duduk terpaku di situ menyaksikan
-
keindahan ciptaan Illahi
yang tidak ternilai keindahannya. Yang dicipta khas untuk
-
keharmonian dan kesenangan
makhluk di muka bumi ini
-
Tetapi manusia pada masa ini tidak tahu menilai dan tidak tahu menghargai
-
pemberiannya. Manusia hanya
tahu membinasakan segala anugerah yang diberikan
-
untuk kepentingan diri sendiri.
Setelah menyaksikan hempasan sang ombak,
-
kepergian sang mentari senja
dan timbullah sang rambulan malam, aku mula
-
merasakan kesejukan dan berfikir
betapa ruginya manusia pada zaman sekarang
-
yang tidak tahu menghargainya.
-
Aku bangun dan menyesari pantai sambil kaki ku menguris-guris butiran
-
pasir yang memutih yang juga
teman setia sang ombak yang sekali-sekala
-
mengalunkan irama, irama
yang tidak mungkin diketahui melodinya. Namun
-
begitu mereka tetap setia.
-
Aku terus berjalan menyusuri pantai dan sekali-sekala menjeling ke arah
-
kicauan burung yang baru
pulang mencari rezeki di bumi Illahi. Aku terus khayal
-
memikirkan dan keindahan
ciptaan tuhan yang maha esa.
-
Oleh : Asmarwati
(5 K 3)